Panduan Melakukan Shalat Menurut Sunnah

Shalat menurut Islam adalah ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat dan rukun tertentu. Shalat merupakan ibadah istimewa yang disyariatkan oleh ummat Islam. Istimewa karena perintah shalat diterima langsung oleh Allah SWT, dan juga karena shalat merupakan ibadah yang hanya disyariatkan untuk ummat nabi Muhammad.

Shalat adalah ibadah mahdhah, yakni merupakan ibadah langsung kepada Allah SWT yang tata caranya sudah ditetapkan dalam al-Qur’an dan sunah Rasul. Oleh karenanya, dalam pelaksanannanya kita harus mendasari pada dua hal. Pertama, shalat harus semata-mata karena Allah. Kedua, shalat harus dilaksanakan sesuai syariat dan aturan yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW. Shalat yang dilaksanakan atas kehendak sendiri dan mengada-ada, maka dinyatakan shalat tersebut batal/ tidak sah.

Berikut ini akan saya uraikan mengenai tatacara shalat yang keterangannya merujuk pada beberapa sumber :



1. Berdiri tegak lurus menghadap kiblat, dan mengukuhkan niat dalam hati untuk melaksanakan shalat karena Allah SWT. Berdiri tegak hukumnya wajib bagi yang mampu. Ketika berdiri hendaknya kita memperhartikan hal-hal sebagai berikut.
a. Menghadapkan seluruh badan dan wajah kea rah kiblat
b. Pandangan mata diarahkan ke temapat sujud. Harus dijaga jangan samapai sekali-kali menengok ke bawah, atas, kanan atau kiri.
c. Kedua belah kaki direnggangkan dengan tidak terlalu lebar, kira-kira satu jengkal tangan kita

2. Mengangkat kedua tangan seraya mengucapkan takbiratul ihram “Allahu Akbar”. Kedua belah tangan diangkat sejajar dengan bahu, telapak tangan dihadapkan ke arah kiblat, jari-jari tangan lurus, dan ibu jari disejajarkan dengan daun telinga.

3. Dilanjutkan dengan meletakkan tangan kanan di tas tangan kiri, keduanya tepat menempel di atas ulu hati (antara dada dan perut)

4. Kemudian dilanjutkan denagn membaca doa iftitah sebagai berikut :

Kabiraw walhamdulillahi katsiraw wa subhanallahi bukrataw wa ashiila. Innii Wjjahtu Wajhiya lilladzii fatharassamaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wamah yaaya wamamaatii lillahi rabbil ‘aalamin. Laa syarikalahu wabidzalika umirtu wa ma ana minal muslimin.

5. Membaca surat al-Fatihah diawali dengan bacaan ta’awudz :

A’uudzu billaahi minasy syaithaanir rajiim


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (١)الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (٢)الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (٣)مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (٤)إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (٥)اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (٦)صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ (٧)

1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
2. segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. yang menguasai di hari Pembalasan
5. hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan.
6. Tunjukilah Kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

6. Setelah membaca surah al-fatihah dilabjutkan dengan membaca slah satu ayat atau surah dari Al-Qur’an yang lain menurut kemampuannya. Contohnya surah Al-Ikhlas :

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (١)اللَّهُ الصَّمَدُ (٢)لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (٣)وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (٤)

1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

7. Kemudian rukuk, diawali dengan mengangkat kedua belah tangan seperti ketika takbiratul Ihram dengan mengucapkan takbir “Allahu Akbar”. Ketika rukuk, posisi punggung dan kepala sejajar membentuk garis lurus. Kedua telapak tangan berada tepat di lutut. Kedua lengan tanagn diupayakan selurus mungkin. Ketika rukuk, kita membaca : Subhana robbiyal azhiimi wabihamdihi.

8. I’tidal, yakni berdiri tegak dari rukuk seraya mengangkat kedua belah tangan seperti ketika takbiratul ihram sambil mengucapkan : Samiallaahu liman hamidah. Dilanjutkan dengan membaca : Rabbana walakal hamdu wamil us samaawaati wa mil ul ardhi wamil-u maa syi’ta min syai-im ba’du.

9. Sujud seraya mengucapkan takbir. Sujud yang benar adalah :
a. Meletakkan kedua lutut dan jemari kedua kaki di atas sajadah.
b. Disusul meletakkan kedua telapak tangan di atas sajadah, diteruskan merapatkan dahi dan hidung di atas sajadah. Posisi kedua telapak tangan sejajar dengan pundak.
c. Meregangkan kedua tealapak tangan dari lambung dan siku terangkat k etas, tidak boleh menempel di lantai.
d. Bila sujud telah dirasa sempurna, diteruskan dengan membaca bacaan : Subhaana robbiyal a’laa wa bihamdihi

10. Bangkit dari sujud untuk melakukan duduk iftirasy (duduk diantara dua sujud) sambil mengucapkan takbir “Allahu Akbar”. Cara duduk yang benar ialah :
a. Duduk diatas telapak kaki kiri sedangkan kaki kanan bertumpu pada ujung jari-jari yang dilipat ke bawah.
b. Kedua tealapak tangan diletakkan di atas kedua lutut lalu membaca doa : Allahummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fuannii.

11. Kemudian sujud kembali dengan membaca takbir “Allahu Akbar”. Cara dan bacaan pada sujud kedua ini sama dengan sujud yang pertama.

12. Sujud kedua selesai dilakukan, kemudian berdiri kembali unutk melaksanakan rakkat kedua yang diiringi bacaan takbir “Allahu Akbar”. Lakukan seperti sikap semula sesudah takbiratul ihram pada rakaat pertama, yakni meletakkan kedua telapak tangan di atas dada (bersedekap). Selanjutnya tanpa membaca doa iftitah langsung membaca al-fatihah dan salah satu surah dari Al-Qur’an.

13. Selesai membaca salah satu ayat/ surah qur’an, kemudian rukuk seraya membaca takbir. Cara dan bacaannya sama dengan rukuk pada rakaat pertama.

14. Kemudian I’tidal yang cara dan bacaannya sama dengan I’tidal di rakaat pertama.

15. Kemudian sujud dengan diiringi bacaan takbir. Cara dan bacaannya seperti pada rakaat pertama

16. Bangkit dari sujud diiringi takbir untuk melakukan duduk iftirasy, cara dan bacaannya sama dengan duduk iftirasy sebelumnya.

17. Selanjutnya sujud kembali diiringi bacaan takbir. Cara dan bacaannya sama dengan sujud-sujud sebelumnya.

18. Setelah itu, bangun dari sujud untuk melakukan duduk tasyahud awal pada rakaat kedua. Caranya :
a. Duduk iftirasy, ytakni duduk diatas telapak kaki kiri, sedangkan kaki kanan bertumpu pada ujung jari yang di lipat ke bawah
b. Jari telunjuk kanan di acungkan sementara jari-jari lain menggenggam
c. Telapak tangan kiri di letakkan diatas lutut kiri
d. Membaca doa tasyahud sebagai berikut :
Attahiyyaatul mubaarakaatus shalawaatuth thayyibaatulillaah, assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wabarakaatuh. Assalaamu’alainaa wa’alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin. Asyahadu allaa ilaaha ilallaahu wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah.

19. Dilanjutkan membaca shalawat sebagai berikut :
Allaahumma shalli ‘alaa muhammadin wa ‘alaa muhammadin wa ‘alaa alii Muhammad, kama shallaita ‘alaa ibrahiima wa aali ibrahiim, wa baarik ‘alaa muhammadin wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa barakta ‘alaa ibraahiima wa aali ibraahiim, innaka hamiidum majid.

20. Bangkit dari tasyahud awal, dan berdiri disertai takbir untuk melaksanakan rakaat ketiga seperti cara-cara sebelumnya

21. Melakukan duduk tasyahud akhir pada rakaat ketiga (shalat magrib) atau pada rakaat keempat untuk shalat zhuhur, ashar, dan isya’. Caranya :
a. Duduk tawwaruq, yakni duduk dengan menyilangkan kaki kiri di bawah kaki kanan, sedangkan kaki kanan bertumpu di ujung jari yang dilipat ke bawah menghadap kiblat.
b. Mengacungkan jari seperti pada cara pelaksanaan tasyahud awal.
c. Membaca doa tasyahud seperti pada pelaksanaan tasyahud awal.

22. Setelah membaca shalawat seperti pada tasyahud awal, membaca doa sebagai berikut : Innaaka hamiidum majiid.


23. Salam. Setelah selesai membaca doa diatas dilanjutkan dengan membaca salam dengan ketentuan :
a. Mengucap salam seraya telunjuk jari kanan ditarik kembali dan menoleh ke arah kanan hingga pipi kanan kelihatan seluruhnya dari belakang
b. Diteruskan dengan mengucapkan salam kembali seraya menoleh kea rah pipi kiri hingga pipi kiri keliharan dari belakang
c. Bacaan salam adalah : Assalamu’alaikum warahma-tullahi wabarakaatuh.

0 komentar:

Posting Komentar

Buat Nambah Uang Jajan